Sunday, December 9, 2018

Aktivitas Itu Harus Di Disiplinkan

Disiplin. Sebuah kata yang sudah sering kita gunakan secara berulang-ulang sepanjang goresan pena ini, dan untuk alasan yang sangat bagus.

Ada kecenderungan sisi negatif dari kehidupan untuk menyusup ke dalam rencana, mimpi-mimpi, dan kegiatan kita, dalam perjuangan untuk mengambil kendali. Ada kecenderungan optimisme untuk mengalah pada keraguan.

Ada kecenderungan planning yang mudah untuk menjadi kompleks. Ada kecenderungan keberanian untuk mengalah pada rasa takut, dan keyakinaan diri untuk menjadi sangat khawatir.

Hanya melalui penerapan disiplin yang konsisten, kita dapat mencegah kecenderungan negatif dari kehidupan untuk menghancurkan planning kita. Dengan berlalunya sedikit waktu, dan pencapaian sedikit kesuksesan, kita dapat menjadi tidak peduli.

Itulah mengapa mereka yang sedang mengejar kehidupan yang lebih baik itu harus mengembangkan rasa penghargaan yang gres terhadap kedisiplinan, dan menjadi sadar akan semua hal yang dapat mereka lakukan dan miliki.

Apa yang dapat kita semua lakukan itu luar biasa. Orang dapat melaksanakan hal-hal yang paling mengagumkan, begitu mereka telah tetapkan untuk memegang disiplin yang mengarah pada sebuah filosofi baru, perilaku baru, dan level gres dari kegiatan yang intensif. Apa yang akan orang lakukan, sayangnya, terkadang mengecewakan.

Setiap saat, jikalau mau, kita dapat menjauh dari kondisi apapun yang sedang dihadapi. Sedikit demi sedikit, selembar demi selembar, paragraph demi paragraph, disiplin demi disiplin, kita dapat memulai proses pengembangan kegiatan ke tingkat tertentu, sehingga hari ini dapat menjadi titik awal dari kehidupan yang baru.

Siapapun dapat melakukannya!

Kita melakukannya dengan cara membuat planning yang bagus. Kita melakukannya dengan tetapkan sasaran baru. Kita melakukannya dengan melaksanakan hal-hal kecil yang akan memperlihatkan perbedaan besar bagi perubahan hidup.

Sama menyerupai semua hal lain yang dibutuhkan oleh kesuksesan, untuk menerapkan disiplin itu gampang dilakukan... tapi juga gampang untuk tidak dilakukan.

Titik Awal untuk Mendisiplinkan Aktivitas

Berikut ini salah satu kawasan terbaik untuk memulai proses penerapan disiplin baru. Setiap orang punya daftar mental mengenai "Aku saharusnya sudah"

"Aku seharusnya sudah menelpon ibuku tamat pekan ini."
"Aku seharusnya sudah menyampaikan padanya betapa saya sangat menyukainya."
"Aku seharusnya menelpon kreditor dan menyampaikan yang bahwasanya bulan lalu."
"Aku seharusnya sudah mulai berolahraga semenjak satu tahun yang lalu."

Setiap saat, jikalau kita mau, kita dapat mulai mengerjakan hal-hal yang mendasar, hal-hal kecil yang akan memulai proses disiplin diri. Kenikmatan yang tiba dari pencapaian-pencapaian kecil ini akan memulai proses keajaiban.

Insprirasi awal yang tiba saat melatih disiplin gres dan mudah itu akan memulai sebuah proses yang disebut "meningkatkan nilai diri." Tidak duduk masalah betapapun kecil atau remehnya kegiatan itu, alasannya ialah di dalam terkandung peluang yang sangat besar.

Jenis perkembangan yang mudah ini akan membangun sebuah tangga untuk keluar dari jurang kegagalan dan kelalaian yang pernah kita gali sendiri.

Dengan setiap disiplin baru, kita akan menyusun sebuah anak tangga gres yang akan membuat kita dapat meniti untuk keluar dari kegelapan dimana kegagalan, keluhan, kebingungan, dan kesesatan berkumpul untuk menyebarkan kisah menyedihkan mengenai betapa tidak adilnya hidup ini.

Membangun tangga itu juga gampang untuk dilakukan.

Disiplin terkecil, yang diterapkan setiap hari, akan memulai sebuah proses luar biasa yang akan mengubah hidup kita untuk selamanya.

Sampai kita sudah berguru cara memanfaatkan peluang-peluang kecil yang diberikan oleh kehidupan, kita tidak akan pernah dapat menguasai disiplin untuk menjadi senang dan sejahtera.

Pencapaian besar dalam hidup dimulai dengan menguasai banyak sekali disiplin kecil. "Otot" mental, emosional, dan filosofi yang diharapkan untuk menulis surat, membersihkan rumah, atau membayar tagihan itu sama persis dengan "otot" yang diharapkan untuk menjalankan sebuah perusahaan atau mengatur sebuah pabrik.

Seperti yang pernah ditulis oleh seorang nabi yang bijak: "Jangan merasa letih dalam melaksanakan hal baik, alasannya ialah akan tiba masanya dimana kau akan menuai jikalau kau tidak menyerah."

Kita tidak dapat mengatur kota hingga kita dapat mengatur semangat kita.
Kita tidak dapat mengatur negara hingga kita dapat mengatur diri sendiri.
Kita tidak dapat merencanakan masa depan hingga kita merencanakan kebiasaan kita.
Kita tidak dapat meningkatkan imbalan hingga kita meningkatkan level aktivitas.

Tempat untuk memulainya ialah di dalam diri melalui pengembangan disiplin baru. Disitulah bahwasanya kesuksesan dimulai, dengan menjadi penguasa atas detil-detil kecil dari kehidupan kita.

Semua pencapaian besar dalam hidup itu tersedia untuk semua orang, jikalau kita mau mendisiplinkan diri untuk melewati tahap awal dari perkembangan tanpa melalaikan disiplin apapun.

Kita dihentikan mengijinkan kegiatan sekecil apapun untuk merampas kesehatan, kekayaan, persahabatan, dan gaya hidup di masa depan.

Kita dihentikan membiarkan kesalahan evaluasi untuk menipu kita sehingga berpikir bahwa "membiarkan hal-hal kecil berlalu" itu tidak akan memperlihatkan imbas yang besar.

Kita dihentikan menyampaikan pada diri sendiri -- "Ini hanyalah area dimana saya boleh mengabaikan disiplin diri." Kata-kata "hanyalah area" inilah yang akan memulai proses abrasi dari semua disiplin lain.

Salah satu tantangan terbesar yang menghadang kita semua ialah mendisiplinkan aktivitas. Kita harus disiplin dalam mencari pengetahuan, alasannya ialah kita dapat menerima terlalu banyak juga terlalu sedikit.

Kita harus mendisiplinkan diri dalam mempertahankan perilaku yang benar, alasannya ialah dikelilingi oleh banyak sekali sumber yang dapat dengan cepat merusak perilaku yang telah susah payah kita kembangkan.

Dan kita harus mendisiplinkan diri untuk mengubah keinginan menjadi rencana, dan planning menjadi target, dan sasaran menjadi kegiatan kecil sehari-hari yang akan mengarahkan kita, langkah demi langkah, ke arah masa depan yang lebih baik.

Terakhir, kita harus memanfaatkan kekuatan imajinasi. Kita harus memikirkan semua kemungkinan. Kita harus terus mengingatkan diri bahwa untuk melaksanakan apa yang mungkin itu terkadang kita harus menantang diri sendiri dengan hal yang tidak mungkin.

Seperti yang pernah ditulis oleh seorang pahlawan jaman dulu, "Lebih baik mengarahkan tombak ke bulan tapi menghantam elang, dari pada mengarahkan ke elang tapi hanya menghantam batu."

Merencanakan, mengimajinasikan, dan kegiatan yang intensif, ialah kekuatan luar biasa yang punya kemampuan untuk mengubah kualitas hidup kita secara dramatis.

Aktivitas ialah bab utama dari kehidupan. Dia ialah sebuah sumber kekuatan yang memperlihatkan kita materi dan sarana bagi filosofi dan perilaku kita.

Kecerdasan, perencanaan, intensitas, dan konsistensi kegiatan akan membuat energi baru, dan menjaga kita supaya terus bergerak ke masa depan menggairahkan, yang sudah di design oleh pikiran dan hasrat kita untuk diri kita.


Baca Juga: Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki

No comments:

Post a Comment